Tiga Orang yang Terhalang Kebaikan di Bulan Ramadhan
Tiga
Orang yang Terhalang Kebaikan di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah
memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita. Sehingga kita
bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya
dan Tarawih secara berjamaah.
Shalawat dan salam kita kirimkan kepada nabi junjungan kita,
Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Pada malam hari ini, izinkanlah saya menyampaikan sebuah
ceramah singkat yang berjudul "3 orang yang terhalang kebaikan di bulan
Ramadhan."
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia dengan seluruh keutamaan
dan keistimewaan di dalamnya. Semua orang Islam di manapun berlomba-lomba untuk
memperoleh keutamaannya dengan meningkatkan intensitas ibadah dibanding
bulan-bulan lainnya. Sekalipun demikian, ada tiga orang atau golongan yang
terhalang memperoleh semua itu. Mereka adalah orang-orang yang merugi. Lalu
siapa mereka?
Syekh Sayyid Abdullah bin Muhammad bin As-Shiddiq Al-Ghumari
(wafat 1992 M) seorang ulama hadits kenamaan asal Maroko. dalam salah satu
kitabnya, Ghayatul Ihsan, menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari dari Ka'ab
bin 'Ajrah dalam kitabnya. Ia lalu memberi judul hadits ini, Al-Mahrum man
hurrima khira Ramadhan, artinya Orang yang terhalang adalah orang yang terhalang
dari kebaikan Ramadhan".
عَنْ كَعْبِ بْنِ عَجْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : احْضَرُوا الْمِنْبَرَ. فَحَضَرْنَا. فَلَمَّا ارْتَقَى
دَرَجَةً، قَالَ: آمِينَ، فَلَمَّا ارْتَقَى الدَّرَجَةَ الثَّانِيَةَ قَالَ: آمِينَ.
فَلَمَّا ارْتَقَى الدَّرَجَةَ الثَّالِثَةَ قَالَ: آمِينَ. فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْنَا مِنْكَ الْيَوْمَ شَيْئًا مَا كُنَّا نَسْمَعُهُ
قَالَ: إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَرَضَ لِي، فَقَالَ: بُعِدَ
لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يَغْفَرْ لَهُ. قُلْتُ: آمِينَ. فَلَمَّا رَقِيتُ
الثَّانِيَةَ قَالَ: بُعِدَ لِمَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ قُلْتُ:
آمِينَ. فَلَمَّا رَقِيتُ الثَّالِثَةَ قَالَ: بُعِدَ لِمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَاهُ الْكِبَرُ
عِنْدَهُ أَوْ أَحَدُهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ. قُلْتُ: آمِينَ
Artinya: Dari Ka'ab bin 'Ajrah, ia berkata: "Rasulullah
Saw berkata: "Hadirlah kamu semua ke mimbar." Maka kami pun hadir.
Ketika Rasulullah saw naik ke anak tangga pertama, beliau katakan:
"Amin." Ketika naik ke anak tangga kedua, beliau katakan:
"Amin". Ketika naik ke anak tangga ketiga, beliau katakan lagi:
"Amin." Ketika beliau turun, kami bertanya mengklarifikasi:
"Wahai Rasulullah, hari ini kami telah mendengar sesuatu yang tidak pernah
kami dengar". Rasulullah saw kemudian bersabda: "Sesungguhnya Jibril
mengajukan kepadaku, ia berkata: "Dilaknat orang yang bertemu dengan
Ramadhan, akan tetapi ia tidak diampuni. Maka aku katakan: "Amin."
Ketika aku naik ke anak tangga kedua, ia berkata: "Dilaknat orang yang
ketika namamu disebut, ia tidak bershalawat kepadamu". Aku katakan:
"Amin." Ketika aku naik ke anak tangga ketiga, ia berkata:
"Dilaknat orang yang kedua orang tuanya sampai usia lanjut bersamanya,
atau salah satu dari mereka, akan tetapi itu tidak membuatnya masuk
surga."Maka aku katakan: "Amin.
Dari hadits tadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga
orang yang terhalang kebaikan Ramadhan yakni yang pertama, Orang yang menemui
bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan maghfirah atau ampunan. Sebab, ia lalai
dengan melakukan kemaksiatan dan tidak bertaubat hingga Ramadhan berlalu.
Yang kedua, Orang yang ketika nama Nabi Muhammad SAW
disebut, ia tidak bershalawat kepadanya. Yang ketiga, orang yang masih menemui
kedua atau salah satu orang tuanya, namun ia menyia-nyiakannya dengan tidak
berbakti dan melalaikan hak-haknya. Naudzubillah min dzalik. Semoga kita tidak
termasuk dari ketiganya. Amin. Wallahu a'lam bishawab.
Demikianlah ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, lebih
dan kurangnya mohon dimaafkan. Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar