Banyak orang mengaku dicintai dan mencintai Allah
Banyak orang mengaku dicintai dan mencintai Allah, tanpa menyadari kalau sesungguhnya Allah tidak suka, bahkan murka padanya; yaitu orang yang sering bermalas-malasan dan lalai melaksanakan kewajibannya kepada Allah. Hakikat sederhana untuk meraih cinta Allah adalah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ibarat seseorang yang mencintai lawan jenis, ia harus menunjukkan cintanya dengan bergegas dan terbukti nyata yang masuk akal.
Di antara manusia ada
orang-orang yang Allah inginkan kebaikan padanya. Kita berharap mudah-mudahan
kita termasuk orang-orang yang diinginkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan
tersebut. Tentunya kita tidak ingin kita termasuk orang yang Allah kehendaki
keburukan ada pada diri kita. Lalu siapakah orang-orang yang Allah inginkan
kebaikan bagi mereka? Berikut ciri-cirinya:
1. Dijadikan ia senantiasa beramal sholih sebelum kematian menjelang
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan
lainnya[1], bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح
له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba,
Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud
dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang
yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”
2. Dipercepat sanksinya di dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد
بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah
akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan
keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di
dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.” (HR.
At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik)[2]
Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah
agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu
menghadapinya.
3. Diberikan cobaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يصب منه
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan
memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu
merupakan janji Allah. Allah berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ
مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira
bagi orang-orang yang bersabar” (QS. Al Baqarah: 155).
Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan
itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ
وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada
jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak
mempunyai dosa.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).
4. Dijadikan faham terhadap agama Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah
akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang
hamba. Pemahaman yang lurus tentang Al-Qur’an dan hadits didasari dengan
kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa
nafsu tidak akan dapat memahami Al-Qur’an dan hadits dengan benar.
5. Diberikan kesabaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر
“Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan
lebih luas dari kesabaran.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan
tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran.
Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan
kesabaran. Karena iblis dan balatentaranya tak pernah diam dari menyesatkan
manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali
orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35).
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan
kebaikan, beri kami kesabaran untuk menjalankan perintah-Mu dan menjauhi
larangan-Mu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri
kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum
wafat kami.
Sumber:
https://muslimah.or.id/8895-orang-yang-diinginkan-kebaikan-oleh-allah-2.html
Copyright © 2025 muslimah.or.id
Komentar
Posting Komentar